• 카카오상담
  • 홈페이지상담
  • 모바일 상담
  • 마케팅 상담
logo

커뮤니티

회사소식

How To BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontrovers…

페이지 정보

작성자 Santo 작성일24-03-24 11:18 조회78회 댓글0건

본문

BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam ke Dunia Sensasi dan Kontroversi




BDSM, singkatan dari Bondage, Dominance/Discipline, Submission/Sadism, dan Masochism, yaitu subkultur yang telah menjadi subjek pro kontra dan penelitian selama bertahun-tahun. Dengan akarnya yang kuno dan berkembang menjadi fenomena kebiasaan yang rumit, BDSM menimbulkan beragam respon dari masyarakat awam, mulai dari penolakan total hingga pemahaman yang mendalam.

bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex


Sejarah BDSM: Dari Kuno Hingga Modern

BDSM bukanlah fenomena baru. Praktik-praktik seperti perbudakan, sanksi jasmaniah, dan permainan kekuasaan sudah ada dalam sejarah manusia sejak zaman kuno. Sebagai contoh, dalam kebudayaan Romawi kuno, hubungan dominasi dan submisi tak jarang kali terjadi dalam format perbudakan seksual. Meskipun pelbagai praktik ini mempunyai akar sejarah yang panjang, istilah BDSM sendiri baru timbul pada abad ke-20.

Pada permulaan abad ke-20, figur-figur seperti Marquis de Sade, seorang penulis Prancis yang tenar dengan karya-karyanya yang kontroversial, memberikan kontribusi besar kepada pemahaman awal perihal konsep-konsep yang terkait dengan BDSM. Selain itu, di era yang sama, Sigmund Freud memberi tahu konsep sadisme dan masokisme sebagai komponen dari teori psikoanalisisnya.

sex toys
sex toys
sex toys
sex toys
sex toys
sex toys
sex toys
sex toys
sex toys
sex toys
sex toys
sex toys

Perkembangan lebih lanjut dari subkultur ini terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat, ketika kelompok sosial-komunitas rahasia mulai terwujud di sekitar praktik-praktik BDSM. Selama periode ini, para pelaku BDSM mulai merumuskan kode etik dan aturan-regulasi yang mendampingi praktik-praktik mereka, serta menyajikan konsep-konsep seperti \"Safe, Sane, and Consensual\" (SSC) dan \"Risk-Aware Consensual Kink\" (RACK), yang menekankan pentingnya keselamatan dan persetujuan dalam semua interaksi BDSM.

Konsep-Konsep Dasar dalam BDSM

1. Bondage: Merupakan praktik mengikat atau memegang gerakan seseorang menggunakan tali, rantai, atau bahan lainnya. Tujuan dari bondage bisa bervariasi, mulai dari estetika dan eksplorasi sensual hingga permainan kekuasaan.

2. Dominance and Submission (D/s): D/s melibatkan dinamika kekuasaan di antara pasangan, di mana satu pihak mengambil peran dominan (dom) sementara yang lainnya menjadi submisif (sub). Ini melibatkan undang-undang-hukum yang disepakati dan permainan kekuasaan yang konsensual.

3. Sadism and Masochism (S&M): Sadisme merupakan kepuasan seksual yang didapat dari menyakiti atau mendominasi orang lain, sementara masokisme merupakan kepuasan dari menerima rasa sakit atau penderitaan. Dalam konteks BDSM, kedua konsep ini bisa dijelajahi dengan persetujuan dan batasan yang terang.

4. Consent: Persetujuan yakni pilar utama dalam praktik BDSM. Segala tindakan mesti didasarkan pada kesepakatan yang terang dan diberikan secara sukarela oleh seluruh pihak yang terlibat. Persetujuan ini patut bebas dari paksaan, tekanan, atau manipulasi.

Kontroversi dan Penafsiran Terhadap BDSM

Walaupun praktik-praktik BDSM sudah berkembang dan diterima secara luas di antara kelompok sosial yang terlibat, masih ada banyak kontroversi yang memutari subkultur ini. Salah satu kritik utama merupakan bahwa BDSM melibatkan kekerasan dan penindasan, meski penunjangnya menegaskan bahwa seluruh perbuatan dilakukan dengan persetujuan dan kesadaran penuh dari segala pihak yang terlibat.

Sebagian juga khawatir bahwa praktik-praktik BDSM dapat memperkuat ketidaksetaraan gender dan mewujudkan kesalahpahaman perihal apa yang sebetulnya sehat dalam kekerabatan seksual. Namun, pensupport BDSM berargumen bahwa subkultur ini sebetulnya mensupport komunikasi yang jujur ​

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.